3.3.a.10. Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

Tujuan Pembelajaran Khusus:  

1. CGP dapat menjalankan rancangan program/kegiatan  yang dibuat di tahapan koneksi antarmateri
2.  CGP membuat dokumentasi pelaksanaan program/kegiatan  dalam bentuk e-portfolio.

Nama Program :  Gerakan Literasi ( GELIS)

Nama Sekolah :  SD Negeri Kadilangu

Peristiwa (Fact)

A. Latar Belakang

Pendidikan di Indonesia menurut bapak pendidikan Ki Hadjar Dewantara, bahwa Pendidikan hakikatnya menuntun anak sesuai kodrat alam dan kodrat zaman. kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan isi dan irama. Artinya bahwa setiap anak sudah membawa sifat atau karakternya masing-masing, jadi sebagai guru kita tidak bisa menghapus sifat dasar tadi, yang bisa dilakukan adalah menunjukan dan membimbing mereka agar muncul sifat-sifat baiknya sehingga menutupi atau mengaburkan sifat-sifat jeleknya.

Ki Hajar Dewantara mengenalkan tentang pendidikan sejatinya berlangsung di tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Atau dikenal dengan Tri Pusat Pendidikan. Dimana ketiga lingkungan tersebut sangat mempengaruhi karakter siswa.

Perkembangan teknologi sangat pesat dengan era digitalisasi disemua bidang, termasuk bahan bacaan, terutama buku. Buku yang dulu merupakan “jendela Dunia” sekarang beralih fungsi hanya menjadi sebuah pajangan di perpustakaan-perpustakan sekolah. Semua informasi sudah mudah didapatkan melalui gadget dan internet. 

Dalam pembelajaran berdiferensiasi mengenalkan tentang pembelajaran yang berpihak pada murid. Dimana keanekaragaman profil dan karakter siswa yang unik menjadikan pembelajaran yang sangat menarik. Perpustakaan menjadi salah satu sumber informasi yang bisa digunakan sebagai media pembelajaran. Untuk itu kami merancang sebuah program yang kami namakan “Gelis” Gerakan Literasi.

B. Deskripsi Nyata yang Dilakukan

Sesuai falsafah pendidikan yang dikemukakan Ki Hajar Dewantara maka saya melakukan penguatan pada falsafah yang kedua yaitu Ing Madya Mangun Karsa. Yaitu di tengah kita memberikan dan membangun semangat, yaitu saya mulai membiasakan anak didik di kelas saya untuk berkunjung di perpusatakaan sekolah. Dengan kegiatan ini, saya mengenalkan siswa tentang berbagai macam buku yang ada di perpustakaan, mulai dari buku fiksi dan non fiksi. Kemudian menuntun mereka untuk mencari buku yang diminati sesuai kebutuhannya.

C. Hasil Aksi Nyata

Selama Pertemuan Tatap Muka terbatas kemarin, siswa sudah terlihat sering mengunjungi perpustaakaan sekolah yaitu di waktu istirahat dan juga ketiak mereka pulang sekolah. Bahkan tidak hanya kelas saya yang mulai berkunjung, namun kelas lain juga mengikuti hal yang sama untuk berkunjung di perpustakaan sekolah. 

Perasaan (Feeling)

Perasaan saya sangat senang ketika anak-anak mau berkunjung ke perpustakaan sekolah. Dengan adanya program Gelis ini, perpustakaan sekolah lebih hidup dan ramai yang menjadikan rekan guru lain juga mengapresiasi kegiatan ini. Semngat dan dukungan dari rekan guru menjadi pemantik untuk lebih focus menjalankan program Gelis di sekolah kami.

Pembelajaran (Finding)

Pembelajaran yang saya dapat dari kegiatan Gelis (Gelarakan Literasi) adalah antusias siswa terhadap buku bacaan. Mereka secara sadar haus akan sebuah informasi yang sangat dibutuhkannya. Seperti tentang ilmu dan teknologi, Alam, cerita rakyat dan lain sebagainya, apalagi buku di perpustakaan kami tergolong baru dan pengemasan cover dan isi buku yang menarik menjadikan siswa betah berlama-lama dalam membaca.

Penerapan ke Depan (Future)

Penerapan yang sudah kami lakukan adalah penjadwalan kegiatan Gelis, kami melakukan jadwal dari hari Senin sampai dengan Sabtu. Kelas 1 hari Senin, Kelas 2 hari Selasa, kelas 3 hari Rabu, kelas 4 hari Kamis, kelas 5 hari Jumat dan kelas 6 hari Sabtu. Denagn pembagian jadwal ini lebih memudahkan kami dalam mendampingi anak sesuai kebutuhan bacanya.